Di era sekarang, platform media sosial bukan cuma soal “hiburan” atau “konten lucu saja” — mereka telah jadi kanal bisnis yang sangat potensial, termasuk TikTok. Bagi bisnis lokal (warung, kafe, salon, bengkel, toko ritel, usaha jasa, dan sebagainya), TikTok punya keunggulan tersendiri: jangkauannya sangat luas, engagement tinggi, dan peluang muncul di halaman “For You” — bahkan untuk akun yang baru.
Tapi tentu saja, agar TikTok benar-benar berdampak ke bisnis lokalmu — mendatangkan pengunjung, meningkatkan penjualan, memperkuat brand di kota kamu — kamu harus punya strategi. Di artikel ini saya akan kupas tuntas langkah demi langkah bagaimana cara mengoptimalkan TikTok untuk bisnis lokal, mulai dari persiapan akun, konten, interaksi komunitas, iklan lokal, sampai mengukur hasilnya.
Mau tahu apa aja kesalahan fatal SEO yang mungkin tanpa sadar kamu lakukan? Baca artikelnya di sini!

Kenapa TikTok Layak untuk Bisnis Lokal?
Sebelum masuk ke strategi Cara Mengoptimalkan TikTok untuk Bisnis Lokal agar Makin Ramai Pelanggan, kita perlu memahami dulu: apa kelebihan TikTok dibanding platform lain, khususnya untuk bisnis lokal.
1. Algoritma yang memberi kesempatan ke akun baru
Berbeda dengan beberapa platform yang lebih “mengandalkan” akun besar atau follower banyak, TikTok punya algoritma yang relatif memberi kesempatan bagi konten berkualitas meskipun dari akun baru. Video dengan engagement (tonton hingga selesai, komentar, share) cenderung “naik” lebih cepat.
Artinya: bisnis lokal kecil pun punya peluang viral atau tersebar ke audiens baru, jika kontennya menarik.
2. Engagement tinggi & konten video pendek
Pengguna TikTok biasa mengonsumsi konten video singkat, mudah ditelan, dan cepat. Jika kamu bisa menyampaikan pesanmu dalam format yang cocok — menarik, to the point — peluang orang berhenti scroll dan menonton sangat besar.
3. Target lokal & geolokasi
TikTok memungkinkan penggunaan tag lokasi (geotag), hashtag lokal, serta fitur iklan yang menarget area geografis tertentu. Ini sangat penting bagi bisnis lokal yang tujuannya menarik orang di sekitarnya.
4. Integrasi ke layanan lokal & transaksi dalam aplikasi
Beberapa pasar sudah melihat TikTok menjadi tempat orang langsung memesan layanan lokal (misalnya reservasi, booking, voucher) tanpa keluar dari aplikasi. Jika fitur ini hadir di wilayahmu, kesempatan untuk konversi langsung dari platform bisa tinggi. (Di beberapa wilayah, TikTok mulai masuk ke layanan lokal)
5. Biaya relatif terjangkau + fleksibilitas konten
Kamu tidak perlu produksi video mahal. Banyak video yang sukses di TikTok justru karena terasa “biasa”, sederhana, autentik. Untuk iklan, TikTok juga menyediakan opsi lokal dengan anggaran yang bisa disesuaikan.
Karena keunggulan-keunggulan ini, bisnis lokal punya peluang besar kalau tahu cara mainnya dengan benar.
Langkah 1: Persiapan Akun & Branding
Sebelum bikin konten dan kampanye 7 Cara Mengoptimalkan TikTok untuk Bisnis Lokal agar Makin Ramai Pelanggan, kamu perlu bangun fondasi akun TikTok-mu agar profesional dan mudah dikenali.
1. Pindah ke Akun Pro / Bisnis
Untuk memanfaatkan fitur analitik, insight audiens, dan alat bisnis, pastikan akun TikTok-mu adalah Akun Bisnis / Pro. Dengan ini kamu bisa melihat data demografi pengikut, performa video, waktu terbaik posting, dan fitur-fitur tambahan lainnya.
2. Nama & Username yang Konsisten dan Mudah Dicari
-
Gunakan nama akun yang mencerminkan merek atau jenis usahamu. Kalau nama bisnismu “Kediri Kuto Bakery”, usahakan nama akun “KediriKutoBakery” atau variasi yang mudah diingat.
-
Hindari nama aneh-aneh atau susah dieja agar audiens lokal bisa mudah menemukanmu.
-
Pastikan nama akun dan username cocok dengan brand di platform lain (IG, Facebook) bila memungkinkan supaya konsistensi brand terjaga.
3. Foto Profil & Bio yang Menarik
-
Gunakan logo atau foto toko dengan kualitas cukup bagus sebagai foto profil.
-
Di bagian bio: jelaskan siapa kamu, apa yang kamu jual, dan – penting – lokasi usahanya (nama kota, kecamatan) agar orang tahu kamu “dekat”. Misalnya:
“Kediri – Toko roti kreatif & custom, delivery area Kediri & sekitarnya”
-
Jika memungkinkan, cantumkan CTA sederhana: “DM untuk pemesanan” atau “Cek link kami”.
4. Link & Koneksi ke Ekosistem Bisnis
Jika akunmu sudah Business, kamu bisa menghubungkan ke website, toko online, atau platform pemesanan. Pastikan link yang kamu tampilkan adalah yang bisa memberikan konversi (misalnya ke marketplace, WhatsApp, landing page pemesanan).
Kalau belum bisa menaruh link di bio (tergantung wilayah & fitur), pastikan kamu menyebut di konten: “cek link di komentar / bio” atau “DM untuk info”.
Dengan fondasi akun yang benar, kamu punya pintu utama untuk menarik audiens lokal dan memungkinkan mereka mengenal bisnismu lebih dalam.
Langkah 2: Riset Audiens & Tren Lokal
Sebelum bikin konten, kamu harus tahu: siapa orang yang ingin kamu jangkau, apa gaya konten yang mereka sukai, dan tren apa yang sedang “digemari” di kota kamu.
1. Kenali Target Audiens Lokal
Beberapa pertanyaan yang harus kamu jawab:
-
Berapa usia mayoritas pelangganmu? Remaja, dewasa, orang tua?
-
Apa minat mereka? Kuliner, fashion, otomotif, kecantikan, hobi tertentu?
-
Kapan mereka aktif di media sosial (pagi, siang, malam)?
-
Apa bahasa / dialek / kosakata lokal yang mereka pakai?
-
Di area mana mereka tinggal (kecamatan, lingkungan)?
Semakin detail kamu tahu audiens lokal, semakin mudah kamu membuat konten yang “nyambung”.
2. Pantau Akun Lokal & Kompetitor
Lihat akun TikTok lokal di kota/kabupatenmu (baik yang bergerak di bidang serupa atau berbeda). Cermati:
-
Jenis konten yang banyak views-nya
-
Hashtag lokal yang dipakai
-
Tren khas kota (misalnya kuliner tradisional, kekhasan lokal)
-
Format video (durasi, gaya editing, musik)
Dari situ bisa timbul ide: konten seperti apa yang cocok untuk audiensmu.
3. Ikuti Tren Global & Relevansi Lokal
TikTok sangat cepat berganti tren — tantangannya adalah bagaimana kamu bisa ikut tren tetapi tetap relevan dengan bisnis lokalmu. Misalnya ada tren dance, challenge, suara viral — pertimbangkan cara adaptasi yang masuk akal.
Tapi jangan ikut tren yang “dipaksakan” kalau nggak nyambung sama brandmu — bisa terasa kaku atau kehilangan karakter.
4. Gunakan Hashtag dan Geotag Lokal
Salah satu cara agar orang di sekitar menemukan kontenmu adalah memakai hashtag lokal — nama kota, kecamatan, istilah khas daerah. Misalnya: #KediriKuliner, #NgopiKediri, #SalamKediri, #KediriFoodies.
Gunakan juga geotag (jika fitur tersedia) agar video muncul ke pengguna di dekat lokasimu.
Langkah 3: Membuat Konten yang Menarik & Efektif
Konten adalah “nyawa” TikTok. Kamu bisa punya strategi bagus, tapi kalau kontennya biasa-biasa saja, orang tidak menonton atau tidak tertarik. Berikut panduan praktis membuat konten yang efektif untuk bisnis lokalmu.
1. Struktur Video yang Menarik dari Detik Awal
Orang sering memutuskan apakah akan terus menonton dalam beberapa detik pertama. Pastikan kamu punya hook (pemikat) — misalnya:
-
Mulai dengan pertanyaan yang memancing (“Pernah nggak kamu susah cari donat enak malam-malam di Kediri?”)
-
Tampilan visual menarik langsung (produk menarik, suasana toko, aksi cepat)
-
Janji nilai: “tiga tips topping roti kreatif dalam 30 detik”
Jangan biarkan opening kamu membosankan.
2. Durasi & Kecepatan Konten
Walau TikTok kini mendukung video panjang, seringkali yang pendek (15–30 detik) lebih efektif terutama jika kontennya padat dan menarik.
Pastikan ritme video cepat — jangan banyak bagian kosong atau berlama-lama tanpa isi.
3. Gaya Konten yang Cocok untuk Bisnis Lokal
Beberapa jenis konten yang umumnya bekerja baik untuk bisnis lokal:
-
Behind-the-scenes (di balik layar)
Tunjukkan bagaimana produk dibuat, proses kerja tim, suasana dapur/kantor, pengemasan, persiapan harian.
Orang tertarik melihat proses nyata, tidak sekadar produk jadi. -
Tutorial / Tips
Misalnya: cara merawat kulit, cara merakit barang, tips memilih varian produk, cara memasak sederhana dengan bahan dari tokomu, dan sebagainya. -
Before & After / Testimoni Pelanggan
Misalnya perbandingan hasil jasa (potong rambut, dekorasi, renovasi), atau testimoni pelanggan lokal. -
Tantangan / Challenge Lokal
Bikin challenge lokal, seperti “#ChallengeKediri” dimana orang memakai produkmu atau datang ke tokomu lalu membuat video. -
Konten Kolaborasi / Cross-promosi Lokal
Misalnya kolaborasi dengan kafe tetangga, UMKM lokal lain, influencer lokal. -
Konten Event Lokal / Kegiatan Komunitas
Jika di kota ada bazar, festival, kegiatan sosial — ambil video dari sana dan tautkan ke usahamu. -
Konten “Jangan Lakukan Ini / Kesalahan Umum”
Misalnya “3 kesalahan memilih tas kulit murah”, “Jangan lakukan ini saat mencuci motor sendiri”. -
Konten “Challenge Balik / Duet / Stitches”
Gunakan “duet” atau “stitch” terhadap konten relevan di kota mu (misalnya review kuliner kota, konten khas kota) dan tambahkan sudut pandang bisnismu.
4. Pemilihan Musik dan Suara
Musik atau suara adalah unsur penting. Tapi gunakan dengan bijak:
-
Pilih musik/popular sounds jika cocok dengan mood contentmu
-
Pastikan kamu punya hak menggunakan musik itu (gunakan musik dari katalog TikTok agar tidak melanggar hak cipta)
-
Jangan biarkan musik menenggelamkan pesan (suara produk / penjelasan / teks harus tetap jelas)
5. Teks, Caption, & Overlay
-
Gunakan teks overlay (subtitle atau poin penting) agar orang yang nonton tanpa suara tetap paham
-
Caption yang memancing (pertanyaan, CTA)
-
Gunakan emoji secukupnya (meski kamu minta “tanpa emotikon” di artikelnya, di konten masih bisa digunakan kalau efeknya mendukung)
-
Tandai lokasi atau area di caption jika relevan
6. Konsistensi Posting
Konten harus konsisten. Kalau kamu cuma posting kadang-kadang, algoritma akan “lupa” kamu.
Disarankan minimal 3–5 video seminggu, atau sesuai kapasitasmu. Bikin jadwal konten (misalnya tema Senin, Rabu, Jumat) agar audiens tahu kapan menunggu kontenmu.
7. Eksperimen & Iterasi
Tak semua konten langsung sukses. Coba format berbeda, gaya editing berbeda, durasi berbeda. Analisis video yang performanya bagus — pelajari apa yang membuatnya menarik — lalu ulangi elemen yang sukses dengan variasi.
Langkah 4: Memperluas Jangkauan — Optimasi & Strategi Distribusi
Setelah konten dibuat, kamu perlu strategi agar videomu bisa dilihat sebanyak mungkin oleh audiens lokal.
1. Gunakan Hashtag Strategis
-
Hashtag kategori (misalnya #kuliner, #fashion, #makeup)
-
Hashtag lokal (#Kediri, #KediriFood, #KediriHits)
-
Hashtag tren (jika relevan)
-
Hashtag challenge (jika kamu bikin challenge)
Tapi jangan terlalu banyak hashtag (misalnya 20) yang tidak relevan — bisa dianggap spam dan algoritma bisa meminggirkan.
2. Gunakan Geotag / Lokasi (jika tersedia)
Menandai lokasi toko atau kota memungkinkan orang di dekatmu melihat videomu. Misalnya: “Kediri, Jawa Timur” atau nama kecamatan.
3. Waktu Posting Ideal
Dari insight akun bisnismu, perhatikan kapan audiensmu paling aktif (jam makan siang, malam, akhir pekan). Posting pada jam-jam itu meningkatkan peluang ditonton.
Cobalah posting pada jam berbeda (pagi, siang, malam) selama beberapa minggu, lalu lihat pola engagement-nya.
4. Duet / Stitches dengan Konten Lokal / Populer
Dengan melakukan duet atau stitch dengan konten yang relevan di kota atau topik yang dekat dengan bisnismu, kamu bisa “menumpang” jangkauan konten populer. Tambahkan narasi atau perspektif produkmu.
5. Cross-promo ke Platform Lain
Bagikan video TikTok ke Instagram Reels, Facebook, WhatsApp Story, bahkan website toko. Dengan begitu, audiens dari luar TikTok bisa ikut menonton. Pastikan watermark TikTokmu tetap ada agar orang tahu kontennya berasal dari akun bisnismu.
6. Minta Pelanggan Membuat Konten (User-generated Content)
Dorong pelangganmu untuk membuat konten saat menggunakan produkmu (misalnya unboxing, review, menikmati makanan, memakai pakaian), kemudian tag akunnya. Kamu bisa re-post/duet video mereka. Hal ini menambah keaslian dan memberdayakan audiens sebagai “promotor”.
Untuk memotivasi, kamu bisa beri insentif kecil: diskon, voucher, hadiah untuk video terbaik.
7. Kolaborasi dengan Kreator / Influencer Lokal
Pilih influencer lokal atau mikro-influencer (jumlah pengikut kecil tapi punya engagement tinggi di kota kamu). Ajak mereka untuk review produk, datang ke tokomu dan merekam video, atau ikut challenge yang kamu buat.
Pastikan kesepakatan yang jelas: jenis konten, batas waktu, kompensasi, tag & mention.
Langkah 5: Strategi Iklan Lokal di TikTok
Untuk mempercepat pertumbuhan dan menjangkau orang di sekitar, kamu bisa menggunakan iklan TikTok dengan target lokal. Berikut cara menyusun kampanye iklan lokal yang efektif.
1. Pilih Tujuan Kampanye Yang Jelas
Sebelum beriklan, tentukan tujuan utama:
-
Kesadaran brand lokal
-
Traffic ke toko (kunjungan offline)
-
Penjualan / konversi
-
Pendaftaran / lead
-
Promosi khusus (diskon, launching produk)
Tujuan ini akan mempengaruhi pilihan format iklan dan strategi targeting.
2. Memahami Format Iklan TikTok
Berikut beberapa format iklan yang umum:
-
In-Feed Ads: muncul di antara video biasa pengguna
-
TopView / Brand Takeover: iklan full screen saat pengguna membuka aplikasi
-
Branded Hashtag Challenge: kampanye challenge dengan hashtag
-
Branded Effects: filter/efek khusus yang bisa digunakan pengguna
-
Spark Ads: mempromosikan konten organik (video dari akunmu atau pengguna lain) agar lebih banyak orang melihat
Untuk bisnis lokal, In-Feed Ads dan Spark Ads sering jadi pilihan praktis karena biaya lebih terjangkau dan bisa menarget area sekitar.
3. Targeting Lokasi & Audiens
Gunakan opsi targeting geografis (radius, kota, kecamatan) agar iklanmu hanya muncul ke pengguna di sekitarmu. Hindari target negara luas yang tidak relevan.
Kombinasikan dengan demografi (usia, gender), minat, perilaku agar jangkauan makin relevan.
4. Anggaran dan Bidding
Tentukan anggaran harian dan total. Mulai dengan angka kecil sebagai tes. TikTok punya sistem lelang (auction) dan alat otomatis seperti Smart+ yang menguji varian iklan untuk performa terbaik.
Perhatikan metrik biaya per view, biaya per klik, dan biaya per konversi agar kamu bisa menyesuaikan bid.
5. Kreatif Iklan Berorientasi Lokal
Meski iklan, usahakan tampil alami:
-
Sertakan elemen lokal (nama kota, landmark, suasana toko, tim lokal)
-
Gunakan testimoni lokal
-
Buat cerita singkat: “ini proses usaha kita di kota X”
-
CTA jelas: “kunjungi toko”, “pesan sekarang via DM / WA”, “ambil diskon di toko kami”
Jangan terlalu “jualan” di depan — biar terasa sebagai konten yang manusiawi.
6. Gunakan Spark Ads untuk Perkuat Konten Organik
Kalau kamu punya video organik yang performanya bagus, bisa dijadikan Spark Ads agar jangkauannya makin lebar. Ini efektif karena kontennya sudah terbukti menarik audiens.
7. Gabungkan Iklan & Aktivasi Offline
Gunakan iklan untuk mendukung event offline: buka cabang, promo di toko, launching produk. Iklankan event tersebut agar orang lokal tahu.
Misalnya: “Pesta diskon Sabtu ini di Toko Kediri, tampilkan video ini di kasir untuk diskon 10%”.
Langkah 6: Interaksi & Komunitas Lokal
Konten dan iklan saja belum cukup; agar bisnis kamu terasa “nyambung” dengan warga lokal, kamu perlu membangun komunitas dan interaksi nyata.
1. Balas Komentar & Pesan
Setiap komentar di video, usahakan dibalas. Balasan sederhana (terima kasih, ajakan, pertanyaan balik) bisa membangun kedekatan.
DM juga bisa jadi pintu awal konversi — kalau orang bertanya produk, tanggapi dengan cepat dan ramah.
2. Live TikTok / Siaran Langsung
Manfaatkan fitur live untuk:
-
Q&A langsung
-
Demo produk secara real time
-
Promo kilat (misalnya flash sale)
-
Behind-the-scenes interaktif
Live membuat audiens merasa dekat dan bisa langsung interaksi.
3. Hashtag Challenge Lokal / Kompetisi
Ajak audiens untuk ikut challenge yang relevan. Misalnya: “Tunjukkan cara kamu menikmati produk X di kota kita” lalu tag #NamakotaChallenge.
Berikan hadiah atau apresiasi untuk video terbaik. Ini memicu partisipasi dan konten UGC (user-generated content).
4. Kolaborasi dengan Komunitas / Event Lokal
Ikut atau sponsori event lokal (festival, bazar, kegiatan sosial). Rekam kontennya di TikTok, tag komunitas / panitia. Dengan cara ini, kamu tampil sebagai bagian dari komunitas kota.
Kolaborasi dengan sekolah, komunitas hobi, UMKM kota juga bagus: cross-promosi, buat konten bareng.
5. Highlight Pelanggan & Cerita Lokal
Bikin konten “Pelanggan kita dari desa/kelurahan X”, atau cerita perjalanan usaha lokalmu (sejak kecil, dari warung kecil). Cerita manusiawi dan lokal biasanya menyentuh hati orang kota yang mengenal suasana sekitar.
Langkah 7: Mengukur & Mengevaluasi Kinerja
Apa gunanya strategi kalau kamu tidak tahu apakah berhasil? Karena itu, pengukuran dan evaluasi sangat penting.
1. Gunakan Analitik TikTok
Dengan akun bisnis, kamu bisa melihat:
-
View (tayangan) video
-
Watch time (berapa lama orang menonton)
-
Rata-rata durasi tonton
-
Engagement (like, komentar, share)
-
Follower growth
-
Lokasi & demografi audiens
Dari data ini, identifikasi video mana yang bagus, jam posting terbaik, jenis konten yang disukai audiens lokal.
2. Metode Pelacakan Konversi Lokal
Karena tujuanmu biasanya membawa orang ke toko fisik atau menjual lokal, kamu harus punya cara melacak apakah konten / iklan TikTok benar-benar “menggerakkan” orang:
-
Tanyakan kepada pelanggan “darimana tahu toko kami?”
-
Buat kode promo khusus untuk TikTok — hanya orang yang lihat video bisa menggunakan.
-
Cek lonjakan kunjungan toko ketika ada promosi di TikTok
-
Cek DM / kontak masuk setelah video tertentu
-
Gunakan link pelacakan (jika kamu arahkan ke landing page)
Dengan begitu, kamu tahu video / iklan mana yang benar-benar menghasilkan dampak nyata.
3. KPI (Key Performance Indicators) Lokal
Beberapa KPI yang relevan:
| KPI | Apa yang diukur | Target atau acuan |
|---|---|---|
| Tayangan video | Berapa kali video ditonton | Misalnya > 1.000 dalam seminggu |
| Engagement rate | (like + komentar + share) / jumlah view | 5–10% (tergantung industri) |
| Pertumbuhan pengikut lokal | Berapa banyak follower baru dari kota lokalmu | +? per minggu |
| Kunjungan/datang ke toko | Banyak orang yang datang ke toko mengaku dari TikTok | angka absolut |
| Penjualan dari TikTok | Pendapatan / jangkau dari pelanggan TikTok | target nominal |
| Jumlah DM / lead | Berapa banyak kontak masuk via TikTok | target harian / mingguan |
4. Analisis & Iterasi
Dari data, tentukan:
-
Konten mana yang performanya tinggi → ulangi ide/formatnya
-
Konten gagal → evaluasi: apakah hook-nya kurang kuat, durasi terlalu panjang, musik tidak cocok
-
Jam posting yang paling efektif
-
Targeting iklan yang paling efisien
-
Topik lokal yang menarik
Setiap beberapa minggu, revisi strategi berdasarkan data.
Contoh Kasus & Ide Konten Lokal (Berbagai Industri)
Agar tidak terlalu abstrak, berikut beberapa contoh ide konten konkret berdasarkan jenis bisnis lokal:
1. Kafe / Kedai Kopi
-
Video “proses menyeduh kopi khas kota”
-
Behind-the-scenes persiapan harian di pagi
-
Tips: cara membuat latte art
-
Challenge: “Recreate menu kami di rumah”
-
Kolaborasi: undang influencer lokal datang ke kedai
-
Promo: “tunjukkan video ini di kasir untuk diskon”
2. Toko Fashion / Pakaian
-
Outfit of the Day lokal (OOTD berdasarkan cuaca kota)
-
Tutorial mix & match baju lokal
-
Before/after makeover pelanggan
-
Fashion haul produk baru
-
Kolaborasi fashion lokal / butik kota
3. Salon / Barbershop / Kecantikan
-
Proses potong rambut / styling transformasi
-
Tips merawat rambut / wajah sederhana
-
Testimoni pelanggan
-
Challenge: “Gaya rambut ala kota X”
-
Promo paket perawatan khusus
4. Toko Elektronik / Gadget
-
Review produk terbaru
-
Tips memilih gadget sesuai kebutuhan
-
Tutorial penggunaan
-
Perbandingan produk
-
Konten “bongkar” (membuka gadget)
5. Jasa / Layanan Lokal (bengkel, laundry, cleaning, spa)
-
Proses kerja harian (misalnya membersihkan, memperbaiki)
-
Testimoni pelanggan
-
Tips sederhana terkait masalah yang sering muncul
-
Penawaran promo lokal
6. Kuliner / Restoran / Warung
-
Proses memasak / persiapan menu
-
Menu spesial / resep rumah
-
Review pelanggan
-
Challenge makan unik
-
Kolaborasi food blogger lokal
Tantangan & Tips Menghadapinya
Tentu, mengoptimalkan TikTok untuk bisnis lokal tidak selalu mulus. Berikut beberapa tantangan umum dan cara mengatasinya:
1. Keterbatasan Waktu & Sumber Daya
Membuat banyak video itu butuh waktu. Solusi:
-
Gunakan batch production: rekam beberapa video sekaligus
-
Gunakan template sederhana
-
Gunakan tim atau pekerja magang untuk bantu produksi
-
Fokus dulu ke 2–3 ide konten terbaik, jangan langsung menyebar semua
2. Ide Konten yang Habis / Bosan
Kadang kamu kehabisan ide. Caranya:
-
Amati tren lokal & global
-
Pantau komentar & pertanyaan audiens → diolah jadi konten
-
Gunakan challenge / pertanyaan dari audiens
-
Recycle konten dengan format baru (misalnya konten lama dikemas ulang)
3. Iklan Mahal / ROI Rendah
Jika kamu pasang iklan tapi hasilnya kurang memuaskan:
-
Evaluasi targeting (mungkin radius terlalu luas)
-
Uji beberapa varian iklan (konten, visual, CTA)
-
Gunakan budget kecil untuk tes dulu
-
Gunakan Spark Ads vs in-feed — bandingkan performa
-
Pastikan landing page / toko fisik siap menanggapi (jangan iklan menarik banyak orang tapi toko tidak siap)
4. Persaingan Konten Lokal yang Ketat
Di kota-kota cukup besar, mungkin sudah banyak usaha lokal di TikTok. Untuk bersaing:
-
Cari ceruk / Niche lokal yang kurang dieksplor
-
Tonjolkan keunikan lokal (produk khas kota, bahan lokal)
-
Gunakan kolaborasi dengan usaha lokal lain
-
Fokus ke kualitas konten dan konsistensi
5. Fitur TikTok Lokal Belum Ada di Wilayahmu
Jika fitur tertentu (link bio, fitur layanan lokal, fitur booking) belum tersedia di wilayahmu:
-
Optimalkan apa yang bisa (konten, hashtag, geotag)
-
Gunakan workaround: sebutkan link di komentar/pinned comment
-
Promosikan lewat platform lain sambil menunggu fitur hadir
Langkah Praktis: Panduan Minggu ke Minggu untuk 3 Bulan ke Depan
Agar tidak bingung mulai dari mana, berikut kerangka rencana praktis selama 12 minggu (3 bulan) untuk mengoptimalkan TikTok bisnismu:
| Minggu | Fokus & Tindakan |
|---|---|
| 1 | Setup akun (Business), konfigurasikan bio & link, riset audiens lokal & kompetitor, daftar ide konten (minimal 20 ide) |
| 2 | Produksi batch video: rekam 5–10 video sederhana, unggah 3 video minggu ini, pantau performa |
| 3 | Pelajari konten performa terbaik, ulangi format itu dengan variasi, mulai kampanye hashtag lokal |
| 4 | Lakukan kolaborasi lokal / undang pelanggan untuk ikut challenge, promosikan lewat platform lain |
| 5 | Mulai uji iklan In-Feed kecil (budget kecil), target radius kota, pilih 1–2 video untuk Spark Ads |
| 6 | Optimasi iklan berdasarkan data, hentikan iklan yang kurang baik, kembangkan konten organik |
| 7 | Live TikTok untuk interaksi, promo kilat di live, tanyakan ke audiens topik yang mereka inginkan |
| 8 | Analisis data 2 bulan terakhir, identifikasi jam posting optimal, ide konten unggulan |
| 9 | Buat challenge atau kontes lokal, tampilkan hadiah menarik untuk partisipasi |
| 10 | Fokus pada optimalisasi konten lama yang performa baik: promosikan ulang, variasi, Spark Ads |
| 11 | Gelar event kecil (offline) di kota, rekam untuk TikTok, dan iklankan event itu |
| 12 | Evaluasi keseluruhan: target tercapai? Apa yang harus berubah? Rencanakan siklus berikutnya |
Rencana ini fleksibel — bisa disesuaikan dengan kapasitas dan kondisi lokalmu.
Tips Tambahan agar Strategimu Lebih Efektif
Beberapa kiat ekstra agar usaha TikTok-mu makin optimal:
-
Gunakan Caption Pertanyaan — Memancing komentar. Misalnya: “Menu favorit kalian apa di Kediri?”
-
Gunakan Sticker / Poll (jika tersedia) di video untuk interaksi
-
Gunakan kolom komentar ter-pin — pin komentar penting/positif agar orang lihat
-
Gunakan countdown / teaser jika kamu mau launching produk agar audiens menunggu
-
Buat seri konten agar orang ingin menunggu kelanjutan
-
Gunakan efek & transisi kreatif, tapi jangan berlebihan
-
Gunakan duets dengan komentar pengguna agar terasa audiens dihargai
-
Selalu ajak orang ke tindakan (CTA): “kunjungi toko”, “DM sekarang”, “pakai kode TikTok”
-
Gunakan video testimonial pelanggan — lebih meyakinkan
-
Pastikan kualitas minimal baik: video tidak terlalu goyang, suara cukup jelas
Kesimpulan & Langkah Selanjutnya
Mengoptimalkan TikTok untuk bisnis lokal memang butuh usaha, konsistensi, dan eksperimen. Tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, peluangnya sangat besar:
-
Mulai dari akun yang rapi dan branding yang jelas
-
Riset audiens & tren lokal
-
Konten menarik dan relevan
-
Distribusi & optimasi agar video muncul ke audiens lokal
-
Iklan lokal yang mendukung
-
Interaksi & komunitas agar brand terasa “hidup” di kota
-
Pengukuran dan iterasi
Langkah selanjutnya saya sarankan:
-
Mulai praktek dari sekarang — pilih satu ide konten dan upload hari ini.
-
Catat video mana yang performanya baik (view, komentar) selama minggu ini.
-
Siapkan budget kecil untuk iklan lokal sebagai eksperimen.
-
Dalam 4–6 minggu, evaluasi dan perbaiki strategi berdasarkan data.
Jangan lupa juga buat follow akun Instagram dan TikTok Laris Digi, karena di sana kami sering bagikan insight singkat seputar iklan dan marketing. Kalau kamu masih bingung atau mau konsultasi mengenai optimasi di tiktok lebih personal, bisa banget chat langsung via WhatsApp. Tim kami siap bantu jawab pertanyaan dan kasih arahan supaya iklanmu makin efektif.











Leave a Comment